Setia Kangen Water Bali Delivery Service

Screenshot_10-removebg-preview

Minuman Beralkohol

 

 

 

 

 

Jumlah konsumsi per minggu yang dianggap ideal oleh pakar kesehatan, ternyata lebih sedikit daripada perkiraan awam.

Setelah 10 tahun berlaku, instansi kesehatan nasional Australia akhirnya mengubah panduan mengonsumsi minuman keras yang tidak mengganggu kesehatan. Jumlahnya lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya.

Para peneliti dari Dewan Penelitian Kesehatan dan Medis Nasional Australia (NHMRC) baru saja merilis temuan setelah tiga tahun mempelajari manfaat dan/atau bahaya alkohol, serta kaitannya dengan penyakit. Mereka menyimpulkan sebaiknya “tidak menenggak lebih dari 10 gelas standar per minggu” atau hanya diperbolehkan minum 1,4 gelas setiap hari untuk mengurangi potensi bahaya dan risiko kesehatan.

Jumlah konsumsinya mengalami pengurangan. Panduan lama membatasi hingga 14 asupan alkohol seminggu atau “kurang dari dua gelas standar” per hari. Dilansir ABC, Profesor Anne Kelso mengklarifikasi saran “tidak mengonsumsi lebih dari empat alkohol pada satu kesempatan” masih berlaku.

“Bukan berarti asupan baru ini aman,” katanya. “Tapi, semakin sedikit kamu minum maka semakin berkurang pula risiko kesehatannya.”

Penelitiannya juga menganjurkan akan lebih baik lagi jika tidak menenggak 10 gelas standar dalam satu waktu, jadi sebaiknya minum secara berkala. Risiko kumulatif meminum standar mingguan dalam sehari naik dua kali lipat, dan berkurang besar jika mengonsumsinya secara berkala selama satu minggu.

Profesor Kate Conigrave, ketua komite kerja NHMRC bidang alkohol dan Guru Besar Pengobatan Ketergantungan di Rumah Sakit Pangeran Alfred Sydney, mengatakan panduan barunya bagus untuk mengurangi risiko kesehatan jangka panjang—mengutip bukti hubungan potensial antara konsumsi alkohol dan kanker yang muncul dalam beberapa tahun terakhir.

“Ada sekitar 4.000 kasus kematian akibat alkohol dan 70.000 rawat inap setiap tahunnya,” 
ungkap Kate. “Banyak informasi yang muncul selama 10 tahun terakhir, khususnya tentang risiko kanker yang dimulai dari asupan alkohol rendah.”

Instansi kesehatan Australia juga merevisi panduan konsumsi minuman keras pada tingkatan remaja. Sebelumnya, anak-anak usia 15-17 disarankan “menunda minum alkohol selama mungkin” agar tidak berisiko. Tetapi kini, “remaja di bawah 18 tahun dilarang mengonsumsi alkohol”.

“Kami melihat bukti yang ada. Dari bukti tersebut, sebaiknya tidak minum sama sekali,” ujar Profesor Conigrave. “Otak berkembang hingga usia 25, sehingga kami rasa akan sangat penting jika orang menyadari betapa berharga otaknya. Jadi jangan mengambil risiko.”