Setia Kangen Water Bali Delivery Service

Screenshot_10-removebg-preview

Lagi Tren di Korea, Pemakaman Khusus untuk Orang yang Masih Hidup

  

  

 

 

 

Seoul – Korea Selatan kerap kali jadi trendsetter di banyak aspek. Mulai dari tren makeup, perawatan kulit sampai gaya busana yang dipopulerkan para idol. 

 

Apakah tren yang satu ini juga akan booming di berbagai belahan dunia? 

 

Kini banyak orang Korea Selatan mencari ‘penyembuhan mental’ dengan cara tak biasa. Mereka berbondong-bondong datang ke tempat pemakaman untuk mengetahui bagaimana rasanya ‘meninggal’. 

 

Seperti diberitakan World of Buzz, tak kurang dari 25 ribu orang mengikuti ‘pemakaman massal’ yang digelar di Hyowon Healing Center, Seoul. Layanan ini membantu para pengunjungnya membuat simulasi kematian mereka sendiri. 

 

Tentu saja, para partisipan yang datang adalah orang-orang yang masih hidup. Dianggap aneh tapi banyak peminatnya, kenapa metode penyembuhan mental tak biasa ini mulai populer?  

 

 

 

“Ketika kamu sudah sadar akan kematian, dan mengalaminya sendiri, maka kamu bisa memandang kehidupan dengan cara berbeda,” kata Sho Jae Hee, salah satu partisipan berusia 75 tahun. 

 

Seorang mahasiswi juga menceritakan pengalamannya berada di peti mati dan dimakamkan bersama ratusan partisipan lainnya. Menghabiskan waktu 10 menit saja di peti mati membuatnya sadar kalau selama ini dia menjalani kehidupan yang berpotensi membuat stres dan frustasi.  

 

 

  

 

Peminat pemakaman palsu ini ternyata datang dari berbagai kalangan, dari remaja hingga lanjut usia. Setelah memutuskan bergabung, para partisipan akan mengenakan baju yang biasa dipakai orang mati, pemotretan untik pemakaman, menulis surat wasiat dan berbaring di peti mati selama sekitar 10 menit. 

 

“Sangat penting mempelajari serta mempersiapkan diri untuk kematian sejak usia muda,” ujar Profesor Yu Eun Sil, seorang ahli patologi dari Asan Medical Center. 

 

 

 

Kepala Hyowon Healing Center Jeong Younh Mun menambahkan bahwa perusahaan jasa pemakaman yang dipimpinnya, awalnya membuat simulasi tentang kematian untuk membantu orang-orang lebih menghargai hidup, mendapat pengampunan atau memperbaiki hubungan dengan teman dan keluarga. 

 

“Kita tidak punya waktu selamanya. Itulah sebabnya kenapa menurut saya pengalaman seperti ini sangat penting. Kita bisa minta maaf dan berdamai lebih cepat dan menjalani sisa hidup dengan bahagia,” jelas Yong Mun. 

 

Dia bahkan mengklaim pemakaman palsu ini bisa mencegah orang untuk bunuh diri. 

 

“Saya mengajak orang-orang yang pernah terpikir untuk bunuh diri, dan membalikkan keputusan mereka,” kata Yong Mun. 

 

Seperti diketahui, tingkat bunuh diri di Korea Selatan semakain tinggi saja sejak 2016. World Health Organization melaporkan pada 2016, 20,2 orang dari 100 ribu penduduk, bunuh diri di Korea Selatan. 

 


 

 

 

Keep healthy family connection

 

Pesan dari almarhum Steve Job sebelum meninggal