Bagi sebagian orang, begadang di malam hari menjadi hal yang biasa. Ini karena tak sedikit profesi yang menuntut jam kerja fleksibel maupun shift malam. Selain itu, ada pula yang begadang untuk mengerjakan tugas atau hanya sekadar bermain game online.
Namun, jika keesokan paginya kita harus beraktivitas, jam tidur pun jadi terpangkas. Jika hal ini kerap dilakukan, bisa berpengaruh pada kesehatan, lho.
Apa saja efek negatif yang diperoleh akibat sering kekurangan tidur? Ketahui lebih lanjut lewat artikel berikut ini:
1. Membuat kulit jadi menua
Apa yang terjadi pada wajah ketika kita kekurangan tidur? Hal yang umum terjadi adalah kulit menjadi pucat, mata membengkak dan muncul lingkaran hitam di bawah mata. Jika dilakukan secara terus-menerus, kurang tidur akan menyebabkan kulit menjadi loyo dan timbul garis-garis halus di wajah, ujar laman Web MD memberi peringatan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ketika kita kekurangan tidur, tubuh akan melepaskan banyak hormon stres (kortisol). Jika jumlah hormon berlebih, kortisol akan memecah kolagen kulit. Padahal, kolagen merupakan protein yang menjaga agar kulit tetap halus dan elastis. Jaga agar jam tidur kita teratur agar tetap terlihat muda, ya
2. Membuat kita jadi pelupa
Dampak negatif lainnya yang bisa dirasakan adalah kurang tidur bisa membuat kita jadi pelupa. Kualitas tidur yang buruk memang sering dihubungkan dengan sifat pelupa dan kehilangan ingatan, ungkap laman Medical News Today. Bukan hanya itu, kita juga akan sulit fokus dan menjadi sulit berkonsentrasi.
Efek akibat sulit fokus dan berkonsentrasi akan mempengaruhi performa kita, baik di sekolah atau di tempat kerja. Kekurangan tidur juga akan memperlambat reaksi dan akan membahayakan bila kita mengemudikan kendaraan. Tak ingin jadi pelupa? Tidurlah minimal 7-8 jam per hari, ya.
3. Meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, kekurangan tidur bisa meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi. Berdasarkan data yang dipublikasikan di laman Centers for Disease Control and Prevention, 1 dari 25 pengemudi berusia dewasa dilaporkan tertidur saat mengemudi.
Rasa kantuk bertanggung jawab atas 72 ribu kecelakaan, 44 ribu cedera dan 800 kematian di tahun 2013, sebut laman The National Highway Traffic Safety Administration. Sumber yang sama melaporkan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100 ribu kecelakaan mobil dan bertanggung jawab atas 1.550 kematian selama setahun di Amerika Serikat.
4. Menyebabkan masalah kesehatan serius
Lebih mengerikannya lagi, kekurangan tidur bisa memicu masalah kesehatan serius. Di antaranya menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tak teratur, tekanan darah tinggi hingga diabetes, ungkap laman Web MD. Orang yang kurang tidur berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, kurang tidur bisa mengacaukan kemampuan tubuh untuk mengatur hormon stres dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Kekurangan tidur merupakan faktor risiko terbesar diabetes tipe 2, jelas laman Sleep Foundation. Atur ulang jam tidur kita untuk mencegah terkena masalah kesehatan serius.
5. Memperburuk suasana hati dan memperparah depresi
Seiring berjalannya waktu, kekurangan tidur bisa memicu gejala depresi. Dalam survei yang diadakan oleh Sleep in America di tahun 2005, orang-orang yang didiagnosis depresi atau gangguan kecemasan tidur kurang dari enam jam dalam sehari. Kurang tidur juga bisa merusak mood dan membuat kita lebih mudah tersinggung.
Sementara, gangguan tidur seperti insomnia memiliki hubungan kuat dengan depresi. Penelitian di tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang menyebut bahwa penderita insomnia berisiko 5 kali lebih besar mengalami depresi, terang laman Web MD. Ternyata, kurang tidur bisa memicu masalah mental, ya?
6. Mengurangi gairah seksual
Kurang tidur juga berpengaruh pada performa di ranjang. Menurut laman Web MD, laki-laki dan perempuan yang kekurangan waktu tidur memiliki libido yang lebih rendah dan kurang tertarik dengan seks. Penyebabnya adalah energi yang terkuras habis, kelelahan, mengantuk dan melenyapkan mood untuk bercinta.
Ada keterkaitan antara sleep apnea dan hormon testosteron, lho. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism di tahun 2002 menyebutkan bahwa laki-laki yang memiliki sleep apnea cenderung mempunyai hormon testosteron yang rendah. Jaga pola tidur supaya kehidupan seks kita lebih sehat.
7. Meningkatkan berat badan
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan berat badan, mendorong perasaan lapar dan nafsu makan serta memicu obesitas. Berdasarkan studi di tahun 2004 yang dikutip di laman Web MD, orang yang tidur kurang dari enam jam sehari kemungkinan 30 persen bertambah gemuk!
Bagaimana penjelasan ilmiahnya? Hormon ghrelin akan menstimulasi rasa lapar, sementara leptin akan memberi sinyal kenyang pada otak dan menekan rasa lapar. Di sisi lain, waktu tidur yang singkat akan memicu peningkatan hormon ghrelin dan menurunkan leptin. Tak heran kalau kita merasa kelaparan.
8. Membuat otak kita bekerja lebih lambat
Tidur berperan penting dalam proses berpikir dan belajar. Sementara, kurang tidur bisa mengganggu proses kognitif ini lewat banyak cara. Misalnya, merusak perhatian, mengacaukan fokus, mengurangi kewaspadaan, mengurangi konsentrasi serta membuat daya nalar dan kemampuan memecahkan masalah menurun, jelas laman Web MD.
Itulah kenapa kekurangan tidur bisa menyebabkan penurunan nilai pelajaran pada anak-anak usia sekolah, ujar laman American Academy of Sleep Medicine. Jam tidur per malam bukan hanya menurunkan nilai pelajaran, tetapi juga menurunkan motivasi belajar. Kalau kita ingin memperoleh nilai lebih bagus, jangan lupa tidur yang cukup.
9. Membuat kita menjadi pemarah
Merasa jadi pemarah akhir-akhir ini? Bisa jadi, ini karena kita kurang tidur. Penelitian dari Iowa State University menyebut bahwa orang yang kehilangan jam tidur akan cenderung jadi pemarah dan sulit beradaptasi dengan situasi yang membuat mereka frustasi, terang laman Healthline.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan emosi negatif, seperti kecemasan, gelisah dan kesedihan. Tak hanya itu, kurang tidur juga mengurangi emosi positif, seperti perasaan bahagia, antusiasme dan sukacita. Kalau tidak ingin suasana hati kita memburuk, jangan lupa tidur yang cukup setiap malamnya, ya.
10. Meningkatkan risiko kematian
Kita semua tahu bahwa semua orang akan mati. Namun, kurang tidur bisa mempercepat dan meningkatkan risiko kematian. Hal ini berdasarkan penelitian pada 10 ribu pegawai sipil di Inggris selama dua dekade. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang tidur 5-7 jam sehari meningkatkan risiko kematian hingga dua kali lipat, ungkap laman Web MD.
Mengapa demikian? Kurang tidur bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, gagal jantung dan tekanan darah tinggi. Sementara, kita tahu betul bahwa penyakit tersebut adalah penyakit berat dan bisa membunuh sewaktu-waktu. Wah, semoga kita bisa lebih berhati-hati!
Setelah mengetahui dampak buruk dari kurang tidur tadi, kini saatnya kita yang kerap begadang mulai mengurangi kebiasaan ini dan menciptakan pola tidur yang lebih baik.
Kelola stres dengan baik